Diantara sifat ketawadhuan/ rendah hatinya Abah Guru Sekumpul, yang diceritakan oleh amang dullah. suatu malam Senin sekitar jam 11 malam, amang dullah yang rumahnya berdekatan atau sekomplek dengan Abah Guru dalam regol Ar raudah Sekumpul menelpon Abah Guru.
kata beliau' lagi dimana Bah...
kata Abah Guru” Aku dibelakang Langgar, (Saya Dimbelakang Mushalla) Begitu didatangi amangdullah itu, ternyata Abah Guru Sekumpul ada di sekitar WC umum Musholla Arraudhah.
sendirian membersihkan WC yang banyak itu, tanpa ada orang yang membantu, Saat itu,terkejutlah amang dullah tersebut ketika melihat Abah Guru membersihkan WC yang banyak itu sendirian. kemudian amang dullah tersebut mendangi Abah Guru dan lekas-lekas memberikan sabun untuk Abah Guru untuk membersihkan tangan Abah Guru dengan rasa malu sekaligus takjub.melihat ulama besar membersihkan WC2 itu sendirian saja. Sesudah itu amang dullah tersebut bertanya "kenapa Pian Bah menggawi ini?"(mengapa sampeyan kerjakan ini Bah) Kata Abah Guru..ini semua saya lakukan hanya ingin membantu membersihkan bekas yang dipakai oleh anak dan cucu yang hadir pengajian dan maulidan disini.
Sejak itulah maka dibentuk dan ditugaskan panitia yang lain untuk membersihkan WC musholla secara teratur. kisah ini asli dari amang dullahyang menceritakannnya, salah seorang Anak Murid Abah Guru Sekumpul yang bertempat tinggal didalam komplek/regol Arraudhah Sekumpul. Inilah ketawadhuaan Sidin sebagai Wali dan Ulama Besar yang patut kita tiru dan kita teladani beliau tidak menghiraukan kedudukan atau derajat beliau apapun yang beliau kerjakan beiau lakukan dengan sendiri...
0 komentar:
Posting Komentar